Sifat kedua yang disebut Nabi saw. untuk bulan ini adalah:
Bulan Penuh Rahmat.
Allah adalah sumber rahmat. Akan tetapi Allah kemudian
melimpahkannya pada sebagian ciptaan-Nya atau sebagian masa. Di antaranya adalh
bulan Ramdhan.
Rahmat Allah SWT pengaruhnya sangat besar terhadap
makhluk-Nya. Perhatikan firman Allah:
“Maka perhatikanlah
bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati.
Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa)
menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” (QS. Ar Rûm [30];50)
Dan Allah telah menetapkan atas Diri-Nya untuk setantiasa
melimpahkan rahmat-Nya:
“Apabila orang-orang
yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah:
“Salaamun- alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang,
(yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran
kejahilan, kemudian ia bertobat setelah mengerjakannya dan mengadakan
perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS al
An’âm [6];54)
“Katakanlah:
”Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi” Katakanlah:” Kepunyaan
Allah.” Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh
akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya.
Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman. (QS al An’âm
[6];12)
Dan dari perwujudan rahmat Allah adalah dijadikanya bulan
Ramadhan sebagi Bulan Rahmat Ilahi!
Rahmat Allah Meliputi Segala Sesuatu!
Maha Suci Engkau Ya Allah. Maha luas rahmat-Mu sehingga
meliputi segala sesuatu dan sehingga ia mengalahkan murka-Mu.
Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah menciptakan seratus
bagian rahmat ketika menciptakan langit dan bumi. Setiap bagian dari rahmat itu
memenuhi (seluas) langit dan bumi. Satu bagian dari rahmat itu Allah turunkan
ke bumi, maka dengan satu bagian itu seluruh makhluk ciptaan saling mengasihi.
Dengannya seorang ibu mengasihi putranya. Dengannya burung-burung dan
binatang-binatang buas menikmati air. Dan dengannya makhluk ciptaan Allah
hidup.” (Al Muhâdharât ar Ramadhâniyah;
Ayatullah Syeikh Baqir al Muhsini:14)
Dan dengan rahmat Allah pula-lah manusia diperkenankan
memasuki surga bukan karena amal shalehnya!
Nabi saw. bersabda: “Tiada akan masuk surga seorang pun
melainkan dengan rahmat Allah. Para sahabat berkata: “Termasuk juga anda wahai
Rasulullah?” Ya. Jawab Nabi saw., kecuali Allah meliputiku dengan rahmat-Nya.”
(Al Muhâdharât ar Ramadhâniyah;
Ayatullah Syeikh Baqir al Muhsini:14)
Ketahuilah wahai hamba Allah, bahwa apabila rahmat Allah
terputus dari seorang hamba maka tidak ada apapun yang berguna baginya.
Cenel Rahmat Allah Swt
Karenanya kita harus menyiapkan diri untuk menerima limpaha
rahmat Allah Swt. Dan tentunya rahmat Allah akan turun dan dilimpahkan kepada
hamba ketika sang hamba melakukan perkara-perkara yang diridhai Allah Swt.
Imam Baqir as. bersabda: “Persiapkan diri kalian untuk
menerima rahmat Allah dan ampunan-Nya dengan baiknya sikap terus berujuk kepada
Allah dan mohonlah bantuan demi kesuksesan berujuk kalian kepada Allah dengan
berdoa dan bermunajat di kegelapan malam.” (Tuhaful ‘Uqûl:284)
Dalam doa Iftitâh yang diajarkan Ahlulbait as. dan dinjurkan
untuk dibaca pada setiap malam selama bulan Ramadhan disebutkan: “Dan aku yakin
bahwa sesungguhnya Engkau Dzat yang Arharur Râhimîn/Yang Paling Rahmat pada
tempat ampunan dan rahmat.
Nabi saw. bersabda: “Persiapkan diri kalian untuk menerima
rahmat dengan melaksanakan apa yang diwajibkan atas kalian.” (Mizân al Hikmah;
Ray Syahri:2/1051)
Dan di antara yang Allah wajibkan atas hamba adalah berpuasa
d bulan Ramadhan yang penuh berkah dan limpatah rahmat ilahi ini.
Berpegang teguh dengan agama Allah juga yang akan
menyebabkan seorang hamba diliputi dengan rahmat Allah. Sedangkan mereka yang
menentang dan membangkan, maka akan mendapat siksa dan murka Allah Swt.. Allah
berfirman:
“Adapun orang-orang
yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala
mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang
yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan
siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka,
pelindung dan penolong selain daripada Allah.” (QS. An Nisâ’[4];173)
Imam Zainal Abidin as.: “Tiada akan binasa seorang Mukmin di
antara tiga perkara; bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah tiada sekutu
bagi-Nya, syafa’at Rasulullah dan dan keluasan rahmat Allah –Azza wa jalla-.”
(Kasyful Ghummah; al Arbili,2/320)
Semoga kita semua hidup di bawah naungan Lâ
ilâha illahhâh dan mati atasnya… mendapat syafa’at Rasulullah Saw dan terliputi
oleh rahmat Allah Swt. Amîn Yâ Rabbal ‘Âlamîn